Film Pencetak Rekor Baru
Siapa sangka sebuah film horor yang tayang di tengah pandemi akan mencetak rekor baru dalam industri perfilman Indonesia? Berhasil menembus angka 9.233.847 penonton selama masa penayangannya, film KKN di Desa Penari yang tayang sejak 30 April 2022 lalu menjadi film terlaris dengan jumlah penonton paling banyak sepanjang masa di Indonesia. Meskipun penayangannya sempat tertunda 2 tahun karena situasi pandemi, rupanya tidak menyurutkan antusiasme dari para fans terhadap film yang ditulis berdasarkan kejadian nyata tersebut.
KKN di Desa Penari sendiri merupakan kejadian yang dipopulerkan oleh salah satu akun twitter @SimpleM81378523 pada tanggal 24 Juni 2019, yang menceritakan mengenai beberapa mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil yang ternyata bukan lah desa biasa. Kejadian horor tersebut pun menjadi viral dan menjadi trending #1 pada masanya. Namun, apa yang menjadi faktor utama dari kesuksesan besar film ini? Apa yang membedakan KKN di Desa Penari dengan film horor yang berdasarkan kejadian nyata lainnya? Hal ini dapat dijelaskan dari sudut pandang marketing-nya, secara khusus dalam Transmedia Marketing.
Transmedia Storytelling
Transmedia storytelling, yang merupakan konsep yang dipopulerkan oleh Henry Jenkins, adalah konsumsi konten berbeda yang merupakan bagian dari story world yang sama melalui berbagai perangkat (Jenkins, 2006). Dalam arti lain, pada era digital saat ini, transmedia storytelling secara umum dapat diartikan sebagai cara penyampaian content marketing lewat alur cerita berkesinambungan yang disebarkan melalui berbagai platform. Jenkins (2011) juga menambahkan bahwa konten transmedia selalu berkembang, tidak hanya mengadopsi cerita yang sudah ada.
Menurut Nuranindya dalam Webinar UMN: Strategi Transmedia storytelling Dalam Pemasaran (2020) terdapat tiga kriteria utama dalam implementasi transmedia storytelling, yaitu menggunakan multiple media sebagai sarana penyampaian pesan, memiliki satu cerita utama sebagai universe, dan menghindari redudansi antar media.
Transmedia Marketing dalam Film “KKN di Desa Penari”?
Ya, benar. Transmedia marketing dalam film KKN di Desa Penari merupakan faktor besar yang mendukung kesuksesan film tersebut. Dari berbagai faktor, terdapat 2 cara paling menonjol yang digunakan dalam mendukung kesinambungan cerita pada KKN di Desa Penari, yaitu:
Penggunaan berbagai platform
Dalam strategi marketing communication, terdapat cara yang kerap digunakan untuk kepentingan publisitas, yakni paid media (media berbayar), owned media (media yang dimiliki sendiri), dan earned media (media yang didapatkan). KKN di Desa Penari merupakan kasus yang menarik, karena banyaknya jumlah earned media yang mereka dapatkan. Berbagai kalangan masyarakat, hingga media ikut meliput dan mengulik kisah ini pada platform media lain. Dari Instagram hingga Youtube, ada berbagai versi cerita yang melengkapi versi cerita awal yang diunggah di Twitter. Contoh:
- Earned Media:
a. Content Creators yang secara sukarela mengulik kisah ini pada tahun 2019 hingga 2022, sehingga secara tidak langsung menyebarluaskan awareness mengenai KKN di Desa Penari.
b. Word of Mouth oleh audiens yang banyak terjadi di berbagai platform media sosial.
- Owned Media
a. Adanya konten-konten organik yang dibuat oleh suatu brand itu sendiri. Di sini, KKN di Desa Penari memanfaatkan media sosial yang Ia miliki untuk promosi dan memperkuat kesinambungan cerita yang sudah ada dengan adanya konten informatif, Behind The Scene, hingga Podcast.
- Paid Media a. Media berbayar ini mencakup banyak aspek, mulai dari digital dan tradisional marketing. Misalnya koran, radio, majalah, media sosial, paid influencer, pay per click (PPC), retargeting ads, atau pun display ads agar iklan mereka muncul di depan audiens.
User-Generated Content (UGC)
Pada dasarnya, aspek User-Generated Content atau UGC juga termasuk dalam kategori earned media. Namun, aspek ini merupakan kunci utama dari kesuksesan KKN di Desa Penari. Kisah ini sendiri pun merupakan UGC yang dibuat, disebarluaskan, dan dipopulerkan oleh audiens dalam media itu sendiri. Sehingga pada promosi film di tahun 2022, tidak perlu usaha yang besar untuk menyebarkan awareness pada audiens. Salah satu promosi menarik yang bertujuan untuk menghasilkan UGC adalah adanya pengalaman AR Movie Poster pertama di Indonesia, bersamaan dengan kontes giveaway yang dapat diikuti oleh seluruh audiens.
Kesimpulan
Transmedia marketing menjadi cara pemasaran paling efektif dalam mempresentasikan dan menceritakan suatu konsep secara menyeluruh, tetapi tetap berkesinambungan. Banyak faktor penting yang dimanfaatkan di sini, salah satunya adalah User-Generated Content (UGC). Hal itu juga lah yang membuat film KKN di Desa Penari mendapatkan rekognisi luar biasa, hingga mencetak rekor. UGC yang didapatkan oleh KKN di Desa Penari pun telah diraup ketika film tersebut belum dirilis. Promosi film yang unik dan membuat audiens penasaran juga merupakan domino effect dari transmedia marketing. Hal-hal tersebut yang diakumulasikan merupakan faktor yang membuat film KKN di Desa Penari menjadi sukses besar.
Referensi
Imandiar, Y. (2020). Webinar UMN: Strategi Transmedia storytelling Dalam Pemasaran. detiknews. Retrieved August 10, 2022, from https://news.detik.com/berita/d-5058970/webinar-umn-strategi-transmedia-storytelling-dalam-pemasaran
Jenkins, H. (2011). Transmedia 202: Further reflections. Accessed January 13, 2013, from http:// henryjenkins.org/2011/08/defining_transmedia_further_re.html
Kompasiana.com. (2022, July 22). Film kkn di Desa Penari berhasil menghebohkan Dunia perfilman Indonesia! Tembus hingga 9 Juta Penonton. KOMPASIANA. Retrieved August 10, 2022, from https://www.kompasiana.com/tridevin/62dab7ab08a8b56e37174fa2/film-kkn-di-desa-penari-berhasil-menghebohkan-dunia-perfilm-an-indonesia-tembus-hingga-9-juta-penonton